!!!!
A. Unsur Estetika
Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keu (harmoni), keseimbangan (balance) dan kontras sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
B. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis krya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi dan kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut.
1). KEAMANAN (security), Yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2). KENYAMANAN (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3). KELUWESAN (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.
Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keu (harmoni), keseimbangan (balance) dan kontras sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
B. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis krya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi dan kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut.
1). KEAMANAN (security), Yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2). KENYAMANAN (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3). KELUWESAN (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.
5. Motif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain sebagai berikut.
A. Motif Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuknya yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain sebagai berikut.
A. Motif Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuknya yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
B. Motif Geometris
Motif geometris adalah motif
yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur
contoh : bentuk segi tiga, empat, lingkaran, kerucut, dan silinder.
Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias karena sudah
dikenal sejak zama prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk
titik garis atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan
pola yang rumit. Hampir diseluruh wilayah nusantara ditemukan motif ini.
Motif hias geometri antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung,
jlamprang, dan tumpal.
C. Motif Dekoratif
Pengertian dekoratif adalah
menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih
indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak
rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu
ditonjolkan.
Untuk memperoleh objek gambar
dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami.
Bemtuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa
meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya bungan, hewan, tumbuhan yang
digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan masih harus ada pada
motif itu. Berikut contoh motif dekoratif.
D. Motif Abstrak
Motif abstrak merupakan motif
yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang
benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat
di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak
menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak disini menggunakan
bentuk yang lebih bebas, bukan geometris. Berikut contoh motif abstrak.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa teknik yang
dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara
lain membentuk, mengayam, menenun, mengukir.
A. Membentuk
Teknik membentuk biasanya
digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam
teknik membentuk antara lain sebagai berikut.
1). Teknik Coil (lilin pilin)
Cara pembuatan dengan tangan
langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan. Bentuknya tidak terlalu simetris. Teknik ini sering dipakai
oleh para seniman dan pengrajin keramik.
2). Teknik Putar
Teknik pembentukan dengan
alat putar menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris)
dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai
oleh para pengrajin keramik.
3). Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan
kerajinan karya dari bahan lunak yaitu : cetak dan cetak berulang.
Teknik sekali cetak ialah teknik yang menghasilkan sekali cetakan dan
tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang ialah teknik mencetak
yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan
ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti
untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan
untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik
dengan produksi massal, seperti alat-alat rumah tangga : piring,
cangkir, mangkok, dan gelas.
B. Menganyam
Teknik mengayam dapat
digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak denga
karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya
kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai macam
tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun
pandan, dan lain-lain. Contoh karya kerajinan menganyam, keranjang,
tikar, topi dan tas.
C. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya
hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang
digunakan. Kerajinan menenun menggunakan alat yang disebut lungsin dan
pakan. Pada beberapa daerah wilayah nusantara terdapat kesamaan teknik
namu berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari
suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain
tipis dari Lampung, kain torso dari Jepara, kain songket yang dibuat di
Sumatra, Bali, Kalimantan, dan Sumbawa.
D. Membordir
Ketika memakai pakaian, hal
yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan
kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannya. Salah saru yang
dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah
hiasannya. Disamping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian
dapat juga diterapkan benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama
dengan bordir adalah sulam.
E. Mengukir
Teknik mengukir merupakan
kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang
diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain
ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, ukiran utut. Pada umumnya,
teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula
diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.
Komentar
Posting Komentar